Sejak kecil ketika masih bersekolah, setiap anak pasti diajar untuk mengantri. Ketika masuk kelas, ketika ke luar kelas, atau ketika ingin ke toiletpun diajarkan untuk mengantri. Mengantri (queue: in English) diajarkan pada anak sejak dini agar mereka terbiasa untuk tertib.
https://images.search.yahoo.com/search/images |
Namun, tidak seperti di Jepang atau di negara barat, di Indonesia, budaya mengantri sangatlah sulit untuk diterapkan. Sangat mudah menemukan orang-orang yang bahkan yang telah dewasa menyerobot antrean di SPBU, ATM, toilet, ataupun antrean kasir di supermarket. Mirisnya, level pendidikan atau usia seseorang tidak mencerminkan ketertibannya dalam mengantri. Kok?!
"Suatu ketika saya pernah mengantri di kasir sebuah supermarket dan pada saat itu hari Minggu, banyak orang berbondong-bondong untuk belanja kebutuhan mingguan. Walaupun kasirnya berjejer sangat banyak, jumlah pengunjung yang membludak membuat antrean mengular sangat panjang di setiap counter. Nah, ketika saya mengantri, ada saja ulah ibu-ibu yang mencoba memotong antrean tepat di depan saya. Saya sudah mengantri cukup lama dan kelakuan ibu-ibu tersebut sungguh membuat saya kesal. Saya pikir, kalo saya diam saja maka sama saja saya membiarkan hal yang salah terjadi di depan mata saya. Dengan sopan dan pelan sayapun menyampaikan ke ibu tersebet agar TIDAK MEMOTONG ANTREAN. Ibu itu perlahan mundur."
Hmmm.... (menarik napas)
Jangan sampai hanya karena kita lebih muda, orang tua bisa memotong antrean. Atau, hanya karena kita sedang buru-buru, kita boleh memotong antrean. Itu namanya egois. Semua orang punya urusan, semua orang buru-buru, jadi tidak boleh menang sendiri. Oke :)
Menurut saya, sebaiknya kita ikut berpartisipasi menegakkan ketertiban dalam mengantri. Jika kita melihat orang memotong antrean, katakan dengan sopan untuk tidak memotong. Mereka pasti mengerti. Orang Indonesia terlihat dan terkesan berani ketika menyerobot antrean, apalagi didiamkan. Sungguh mengganggu ketertiban.
Namun, sekalipun aturan mengantri bersifat memaksa, tentu masih ada hati nurani kita jika orang yang hendak memotong antrean tersebut:
1. Orang yang sedang sakit
2. Orang tua yang sudah susah payah untuk berdiri
3. Orang yang hampir ketinggalan kereta/pesawat
Singkatnya, apapun alasanya, apapun title pendidikan dan jabatan kita, BUDAYAKAN UNTUK MENGANTRI DENGAN TERTIB. Indonesia memerlukan pendidikan untuk mengantri secara berkala. Sejak kecil, hingga dewasa sebaiknya kita harus selalu SALING MENGINGATKAN. Jangan acuh dan terkesan masa bodo. Jangan marah tanpa memberi nasehat sebelumnya jika ada yang memotong antrean. MASYARAKAT INDONESIA HARUS BERUBAH!!!
Komentar
Posting Komentar
Good visitor leaves comment