Aku ngga pernah berencana untuk bekerja atau bahkan tinggal di Batam; salah satu kota di propinsi Kepulauan Riau, Indonesia. It all happened very quickly. I even still had lots of things to do in my previous workplace and community that I pioneered in Pekanbaru on the day I flew to this city. I moved to completely different situation that till this hour, it often stresses me out.
Bahasa Indonesia aja yah, aku sering bete sekarang ini kalau apa-apa harus bahasa Inggris. Kembali ke topik.
Karena pekerjaan saat ini terkesan lebih santai dan tidak terlalu banyak hal yang harus aku kerjakan, aku jadi suka kesepian dan agak panik. Ini semua karena kebiasaan, guys. Mungkin pernah baca tulisan aku di blog aku satunya lagi yang aku uda lupa passwordnya itu :( kalau dari kuliah aku suka panikan. Memang aku anaknya panikan -____- aku sibuk sama diri aku sendiri, buku-bukuku, tugas-tugas, debate rehearsal dan les-les yang jadwalnya suka buat aku skip makan malam.
Tapi, aku sangat bahagia dengan cara hidupku yang lumayan berantakan dan bikin otak aku berasap.
Jadi, tinggal di kosan dengan banyak teman memang menyenangkan untuk sebagian orang. Tapi, dasar kebiasaan dari rumah, emak aku nggak bisa liat aku duduk-duduk santai di jam kerja, walaupun aku di rumah bukan jadi karyawan emak aku. Ntah kenapa muka emak aku seperti memantau aku di mana -mana, beliau paling ngga suka liat aku main HP atau haha hihi sama-temen aku kalau kerjaan aku belum selesai. Juga beliau tipe orang yang ngga bisa diem, jadi pasti ada aja yang dikerjaan. Aku yang serumah dengan beliau beberapa lama jadi ketularan panikan dan ngga bisa diam. Mungkin hantu yang suka buat aku sleep paralysis di kosan tahu kalau aku suka matikan lampu jam 9 malam, tapi aku baca buku di kamar pakai senter HP biar dikira aku lagi tidur. Aku juga tidur jam 12 dan bangun jam 2 pagi. Aku belajar lagi, nulis sampai subuh, terus aku tidur lagi. Mungkin karena itu juga aku jadi suka kena sleep paralysis.
Buat yang belum tau sleep paralysis itu apa, jadi kita tu tidur tapi kita seperti sadar dan merasa ada another living but invisible creature tindihin kita atau peluk kita sampai sesak napas. Ya gitulah, agak ngeri-ngeri menyebalkan. Kalau emang itu hantu, emang jablay banget sampe ganggu makhluk yang ngga di dunia nya. Tapi, biar aku ngga parno, aku baca versi scientific nya yang lumayan bisa nenangin pikiran parno aku ini.
Ya begitu, aku kangen banget punya banyak kegiatan dan ngerjain diri sendiri. Dulu even ketika aku sudah pindah kerja dari ngeles di course ke sekolah, aku malah merasa overwhelmed. Bayangkan aja ada 9 kelas yang diajar, ada yang setiap hari masuk, ada yang 2 kali seminggu dan ada 2 mata pelajaran yang berbeda dan aku harus belajar lagi karena walau bagaimanapun, guys, karena kita belajarnya mengikuti buku dan kurikulum, ya biar terarah, tetep harus belajar di rumah. Belum lagi, mereka punya yang namanya Workbook yang harus aku cek dan input nilainya tiap selesai latihan. 9 kelas dengan rata-rata 20 siswa tiap kelasnya. Ya sekitas 180 workbooks dicek setiap latihannya dan latihannya bisa 2x seminggu guys. Ngga paham lagi aku mah dengan kehidupan aku dulu. Aku juga suka bete karena itu dan aku mesti nyiapin UT, Review dan pelajaran esoknya. Hufft, buanyakkkkk bnget..... it was very chaotic and going to school in the morning was always the thing I wanted to quit, and I really did.
Siapa yang tahan bekerja 54 hours a week dengan segala persiapan, PR, RPP, Review dan kegiatan nggak masuk akal seperti nemenin makan siang anak, pastikan lunchbox mereka kosong padahal aku perlu solat zuhur dan aku punya latihan dan tes yang belum aku cek yang aku harus bagikan setelah lunch (believe me many people can keep up with this, except me). Sungguh tidak bisa kupahami kenapa hidupku seperti itu. Aku boleh pulang jam 4 sore tapi lebih sering jam 6 sore (datang jam 7.15 pulang jam 6, sungguh sangat menguras waktu :( karena tumpukan buku sudah tak terhingga di meja. Bukan cuma itu, karena aku punya kebiasaan menyiksa diriku sendiri, aku ngajar les juga dari jam 7 sampai jam 9 atau 9.30. So, basically jam 6 ke jam 7 sore itu aku pakai untuk makan siang/malam, solat plus ke perjalanan ke rumah siswa. Ga mandi? Enggaaa....
I didn't have time for that, parahnya mess sekolah yang aku tempati selama 4 bulan itu seperti perkemahan yang mana air ngga ada dan aku jadi mandi di sekolah, so aku pikir ok sudah banyak sekali alasan dan motivasi kenapa aku harus segera leaving dari sini.
Juga, aku created sebuah community belajar bahasa di 2017 yang kapan-kapan aku share tentang komunitas ini. Dari awal aku mulai, aku sih menikmati aja walaupun aku barely had time for that sebenarnya. Cuman, aku ngga mau kegiatan sukarelawan gini aku jadikan alasan untuk bermalas-malasan di weekend, karena aku sebenarnya seneng banget bisa ketemu temen-temen tiap Sabtu dan Minggu untuk belajar bareng, walaupun turned out aku jadi ngga terlalu semangat karena sebenarnya aku kelelahan dan butuh banget istirahat (alasan aja aku ini sok paling lelah di dunia ini). So, I literally had no days off. Sabtu dan Minggu aku datang ke komunitas yang hampir dua jamnya aku menunggu anak-anak dan belajar for free untuk sekitar 3-4 jam. After that, aku masih ada kelas private ke rumah siswa dan juga nengokin adek aku yang kosannya di Ujung Kulon, sangat time consuming. Tapi untungnya adikku ku paksa mandiri biar aku ngga sering-sering liatin dia terus. Hahha
Aku sadar aku sudah berada di ujung pohon, eh di ujung tanduk. I needed an escape plan. Aku hanya ingin bahagia (kamu sih ngga bahagiain aku), aku suka dengan kerja keras, tapi tbh aku juga ingin ada waktu istirahat tiap minggunya, so my friend out of the blue offered me this job (the job that I have now), so aku langsung aja deh apply walaupun ngga terlalu berharap karena aku punya tanggungan adikku yang perlu aku kontrol di Pekanbaru, sebenernya, tapi di sisi lain aku tidak ingin terlalu lama di sana. Apparenty I got accepted. Alhamdulillah......
Though lots of things I needed to solve afterwards:
1. Kontrak kerjaku belum habis
2. Aku mengetuai dan menjadi tutor di komunitasku
3. Adikku masih perlu aku
4. Anak lesku masih perlu aku
So, I sacrificed semuanya that I hope I can have a more peaceful life. Aku hanya punya waktu sekitar 2 minggu untuk meyelesaikan semuanya. Of course ngga mudah, terutama mendengar kata-kata engga enak dari orang tua anak yang aku les :( Ya, walaupun sudah terbiasa dengan komplain di sekolah, komunitas, dan di kampus karena senior yang super galak, I just felt irresponsible karena leaving dia gitu aja,,, really I didn't mean to do that on purpose.
A week before I left school, luckily ada yang tanya loker ke aku, so aku langsung direct dia untuk apply ke sekolahku untuk menggantikan aku. I thought life shouldn't be that difficult karena walaupun aku mengalamai kesulitan dalam bernegoisasi dengan pihak sekolah, akhirnya mereka let me go dengan berat hati. Jangan ditiru, guys. Selesaikanlah kontrak kerja kalian. Kontrak kerjaku sebenarnya nggak sama dengan yang aku kerjakan karena ada perubahan mendadak kalo ngga salah 2 hari menjelang anak sekolah mulai masuk sekolah di tahun ajaran baru, karena itu juga aku berani untuk left sebelum kontrak habis. Aku juga bisa memahami kenapa itu terjadi, namanya masih kerja dengan orang lain, pasti ada yang namanya hurdles kan, dan emang itu solusi terbaik pada saat itu, jadi aku sebagai employee yang berusaha cooperative harus siap sedia dengan segala perubahan dan cepat beradaptasi dengan segala perubahan (maaf ini pencitraan aja, guys).
Akhirnya setelah 4 poin di atas beres aku selesaikan, I moved to Batam on Sept 26. It's a long story again ketika sampai di sini karena aku dibantu sama temennya temenku untuk cari akomodasi dan lokasi tempat aku kerja. Aku sangat berterima kasih sama dia, karena walaupun dia ngga kenal aku, dia masih mau bantu aku. :)
Then, ya di sini aku harus menyesuaikan diri. I love my job now. I have the best employers I have ever had in my life, tbh, though somehow I love to be forced to do lots of things, I love to be forced to learn new things and I love complaints so that I can keep improving myself. Aku kangen dengan tekanan dan emang anehnya aku, aku suka tekanan, namun di sini employers aku baik bangeeeettttt, aku seneng banget, but aku mungkin harus jadi lebih galak ke diriku sendiri biar nggak terlena dan tetap improving myself.
I have lots of plans this year, I wanna be busier than ever and productive and not only earning money, I also wanna do some voluntary work. Aku juga plan to have part-time work di pagi hari, karena aku tidak punya banyak koneksi juga di kota yang masih sangat asing buat aku.
Ok segitu dulu ya, will post agin soon. Mau cerita tentang kehidupan di Batam yang pastinya sering banget aku denger kalau orang-orang berpikiran negative tentang kota ini, apa separah itukah Batam? Tunggu post selanjutnya ya, guys.
Komentar
Posting Komentar
Good visitor leaves comment